1. Tujuan [kembali]
- Untuk mengetahui macam-macam penggunaan op-amp
- Untuk mempelajari macam-macam op-amp
2. Alat dan Bahan [kembali]
A. Alat
- Ground
- Ground
- Power Supply
- Power Supply
B. Bahan [kembali]
- Resistor
3. Dasar Teori [kembali]
Op-amp dapat dihubungkan ke sejumlah besar sirkuit untuk memberikan berbagai karakteristik pengoperasian, beberapa koneksi sirkuit yang paling umum.
a. Penguat Inverting
Output diperoleh dengan mengalikan input dengan tetap atau penguatan yang konstan, ditetapkan oleh resistor masukan (R1) dan resistor umpan balik (Rf) —output ini juga dibalik dari input. Menggunakan Persamaan (14.8) kita bisa menulis
b. Penguat Noninverting
Sambungan dari Gambar 14.16a menunjukkan rangkaian op-amp yang bekerja sebagai noninverting amplifer atau pengali penguat konstan. Tidak membalikkan sinyal input tapi memperkuat nya.
yang mengakibatkan
Untuk menentukan penguatan tegangan rangkaian, kita dapat menggunakan representasi ekivalen yang ditunjukkan pada Gambar 14.16b. Perhatikan bahwa tegangan pada R1 adalah V1 karena Vi = 0 V. Ini harus sama dengan tegangan keluaran, melalui pembagi tegangan R1 dan Rf, jadi
c. Unity Follower
Sirkuit Unity-Follower, seperti yang ditunjukkan pada Gambar a, memberikan penguatan kesatuan (1) dengan tidak ada polaritas atau pembalikan fase. Dari sirkuit ekivalen (lihat Gambar b) jelas
VO = V1
dan keluaran memiliki polaritas dan besaran yang sama dengan masukan. Rangkaian ini beroperasi seperti rangkaian emitor- atau sumber-pengikut kecuali bahwa penguatannya persis satu.
Amplifier penjumlahan
Rangkaian ini menunjukkan rangkaian penguat penjumlahan tiga masukan, yang memberikan sarana untuk menjumlahkan (menambahkan) tiga tegangan secara aljabar, masing-masing dikalikan dengan faktor tegangan . tegangan keluaran dapat dinyatakan dalam bentuk masukan sebagai
d. Integrator
Jika komponen umpan balik yang digunakan adalah kapasitor, sambungan yang dihasilkan disebut sebuah integrator.
e. Diferensiator
Sirkuit diferensiator ditunjukkan pada Gambar 14.22. Meskipun tidak berguna seperti bentuk sirkuit dibahas di atas, diferensiator menyediakan operasi yang berguna, rela tion yang dihasilkan untuk rangkaian tersebut
4. Percobaan [kembali]
a. Prosedur Percobaan:
- Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.
- Buka schematic capture, pilih bagian component mode (), dan pada bagian devices klik 'P'.
- Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
- Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
- Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
- Buka bagian Terminals mode ().
- Pilih terminal yang diperlukan.
- Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
- Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.
- Klik play () pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.
- Saat di play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output cahaya pada LED.
- Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.
- Buka schematic capture, pilih bagian component mode (), dan pada bagian devices klik 'P'.
- Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
- Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
- Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
- Buka bagian Terminals mode ().
- Pilih terminal yang diperlukan.
- Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
- Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.
- Klik play () pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.
- Saat di play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output cahaya pada LED.
c. Video [kembali]
d. Download File [kembali]
Download File Rangkaian -> disini
Download File Video -> disini
Download File Library -> disini
Download File HTML -> disini
Download File Datasheet Komponen -> disini
e. Example [kembali]
1. Jika sirkuit pada gambar R1 = 100kΩ dan Rf = 500kΩ, berapa hasil tegangan keluaran untuk masukan V1 = 2V?
Solusi
Vo = -(Rf*V1/R1) = -(500kΩ*2V/100kΩ) = -10V
2. Hitunglah tegangan keluaran dari noninverting amplifer (sesuai gambar ) dengan V1 = 2V, Rf = 500kΩ dan R1 = 100kΩ
Solusi
Vo = (1+(Rf/R1))V1 = (1+(500 kΩ/100kΩ))2V = +12V
f. Problem [kembali]
1. Berapa tegangan keluaran dalam sirkuit dibawah?
Vo = -(Rf*V1/R1) = -(250kΩ*1.5V/20kΩ) = -18.75V
2. Berapa tegangan masukan jika tegangan keluaran adalah 2V(seperti gambar)?
Vo = -(Rf*V1/R1)
2V = -(1000kΩ*V1/20kΩ)
2V = -(50kΩ*V1)
V1 = 2V/(-50) = 0.04 V
g. Pilihan Ganda
1. Gambar dibawah ini adalah rangkaian
a. Penguat op-amp non inverting
b. Penjumlahan
c. Penguat diferensial
d. Penguat op-amap inverting
e. Unity Follower
2. Pada Rangkaian Dasar Op-Amp, Jika besar tegangan input sama dengan tegangan output yang gelombang sinyal input dengan gelombang sinyal outputnya memiliki fase yang sama atau sefase. Op-amp ini sering disebuta.
a. penguat inverting
b. penguat non inverting
c. Op-amp sebagai penjumlahan
d. Penguat diferensial