1. Tujuan
- Untuk mengetahui prinsip kerja sensor api.
- Untuk mengetahui cara mensimulasikan rangkaian pendeteksi api dari lingkungan.
- Untuk mengetahui prinsip kerja pada rangkaian sensor api dari lingkungan.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
- Ground
- Power Supply atau Catu daya
b. Bahan
3. Dasar Teori
- Power Supply atau Catu Daya
Simbol Power Supply |
Dalam sebuah power amplifier semua tidak bisa berdiri sendiri, atau saling terkait erat. Trafo harus bisa menangani rangkaian power dan rangkaian power harus bisa menangani beban atau speaker. Hal ini karena dalam elektronika/kelistrikan mengenal hukum Ohm, yang dinyatakan secara matematis dengan rumus persamaannya yaitu V =x1*R, I = V/R, dan R = V/I. V adalah voltase(V), I adalah kuat arus(A), dan R adalah hambatan (Ω).
- LED
Light Emitting Diode atau yang sering disingkat LED merupakan sebuah komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan maju. LED terbuat dari bahan semi konduktor yang merupakan keluarga dioda. LED dapat memancarkan berbagai warna, tergantung dari bahan semikonduktor yang digunakan. LED juga dapat memancarkan cahaya inframerah yang tak tampat, seperti pada remote TV.
Cara kerja dari LED hampir sama dengan keluarga dioda yang memiliki dua kutub, yaitu Kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias foward) dari Anoda ke Katoda. LED sendiri terdiri atas sebuah chip semikonduktor yang didopping, sehingga menciptakan junction antara kutub P dan kutub N. Proses dopping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan impurity / ketidakmampuan pada semikonduktr yang murni, sehingga dapat emnghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.
- Ground
Simbol Ground |
- Photodioda
Simbol Photodioda |
- Resistor
Simbol Resistor |
V= I*R
V: Tegangan Listrik (Volt)
I: Arus Listrik (Ampere)
R: Hambatan Listrik (Ohm)
Rumus Rangkaian Seri pada Resistor:
Rtotal = R1 + R2 + R3 + ... + Rn
Rumus Rangkaian Paralel pada Resitor:
1/Rtotal=1/R1+1/R2+1/R3+....+1/Rn
- Potensiometer
Simbol Potensiometer |
- Op Amp LM358
Simbol Op Amp LM358 |
4. Percobaan
a. Prosedur Percobaan:
- Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.
- Buka schematic capture, pilih bagian component mode (), dan pada bagian devices klik 'P'.
- Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
- Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
- Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
- Buka bagian Terminals mode ().
- Pilih terminal yang diperlukan.
- Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
- Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.
- Klik play () pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.
- Saat di play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output LED pada rangkaian.
- Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.
- Buka schematic capture, pilih bagian component mode (), dan pada bagian devices klik 'P'.
- Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
- Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
- Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
- Buka bagian Terminals mode ().
- Pilih terminal yang diperlukan.
- Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
- Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.
- Klik play () pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.
- Saat di play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output LED pada rangkaian.
b. Rangkaian Simulasi
Foto rangkaian simulasi
Cahaya tampak dan sinar inframerah dari lingkungan (dalam kasus disini adalah api) memengaruhi nilai arus mundur dari fotodioda. Ketika arus mundur sudah mencapai nilai batas maka sensor akan mengeluarkan sinyal HIGH dan menyalakan lampu LED.
Op-amp yang digunakan di rangkaian ini berjenis comparator atau pembanding. Op-amp akan membandingkan tegangan pada inverting input dan non-inverting input. Jika nilai tegangan non-inverting input lebih besar dibandingkan dengan nilai tegangan inverting input maka output dari op-amp akan mengeluarkan tegangan maksimal yang sama dengan tegangan masuk dari catu daya.
Karena op-amp ini bersifat membandingkan tegangan input, maka pasti harus ada nilai yang dijadikan sebagai acuan. Dalam rangkaian ini, acuan yang digunakan adalah nilai tegangan dari potensiometer. Oleh karena itu, potensiometer dalam sensor ini bersifat sebagai pengatur sensitivitas sensor. Semakin kecil nilai tegangan yang diatur melalui potensiometer maka sensor akan semakin sensitif. Hal ini disebabkan oleh tegangan treshold yang kecil sehingga ketika ada api kecil pun, dapat men-trigger sensor melewati nilai treshold.
Untuk tegangan VCC, nilai yang direkomendasikan adalah +5V. Nilai ini cukup umum. Catu daya yang mengeluarkan output +5V dan sangat mudah dicari di lingkungan kita adalah charger ponsel.