1. Tujuan [kembali]
- Untuk mengetaui prinsip kerja sensor
- Untuk mengetahui cara mensimulasikan rangkaian kasur pendeteksi kebakaran dan gempa
- Untuk mengetahui prinsip kerja rangkaian kasur pendeteksi kebakaran dan gempa
2. Alat dan Bahan [kembali]
A. Alat
- Ground
- Ground
- DC Voltmeter
- DC generator
- Logicstate
- Power Supply
- DC Voltmeter
- DC generator
- Logicstate
- Power Supply
B. Bahan [kembali]
- Sensor Flame
- Sensor Vibration
- Motor
- Resistor
- Relay
- Dioda
- Baterai
- Transistor
- LED
3. Dasar Teori [kembali]
- Sensor Flame
Sensor Flame |
Flame sensor atau flame detector merupakan salah satu alat instrument berupa sensor yang dapat mendeteksi nilai intensitas dan frekuensi api dengan panjang gelombang antara 760 nm ~ 1100 nm.
Penempatan detector harus bebas dari objek yang menghalangi, tidak dekat dengan lampu mercury, lampu halogen dan lampu untuk sterilisasi. Juga hindari tempat-tempat yang sering terjadi percikan api (spark), seperti di bengkel-bengkel las atau bengkel kerja yang mengoperasikan gerinda. Dalam percobaan singkat, detector ini menunjukkan performa yang sangat bagus. Respon detector terbilang cepat saat korek api dinyalakan dalam jarak 3 – 4m. Oleh sebab itu, pemasangan di pusat keramaian dan area publik harus sedikit dicermati. Jangan sampai orang yang hanya menyalakan pemantik api (lighter) di bawah detector dianggap sebagai kebakaran. Bisa juga dipasang di ruang bebas merokok (No Smoking Area) asalkan bunyi alarm-nya hanya terjadi di ruangan itu saja sebagai peringatan bagi orang yang “membandel”.
Grafik Flame Sensor |
Terdeteksinya panas api maka akan semakin kecil resistansi pada sensor Flame Sensor sehingga memungkinkan arus untuk mengalir dan sensor ON.
- Sensor Vibration
- Motor
- Sensor Vibration
4. Percobaan [kembali]
a. Prosedur Percobaan:
- Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.
- Buka schematic capture, pilih bagian component mode (), dan pada bagian devices klik 'P'.
- Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
- Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
- Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
- Buka bagian Terminals mode ().
- Pilih terminal yang diperlukan.
- Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
- Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.
- Klik play () pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.
- Saat di play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output LED dan motor
- Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.
- Buka schematic capture, pilih bagian component mode (), dan pada bagian devices klik 'P'.
- Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
- Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
- Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
- Buka bagian Terminals mode ().
- Pilih terminal yang diperlukan.
- Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
- Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.
- Klik play () pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.
- Saat di play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output LED dan motor
b. Rangkaian Simulasi [kembali]
Foto rangkaian simulasi
Prinsip kerja rangkaian simulasi [kembali]
Rangkaian saat berlogika 0 (tidak adanya kebakaran maupun gempa) |
Rangkaian saat sensor flame berlogika 1 (adanya kebakaran) |
Rangkaian saat sensor vibration berlogika 1 (adanya gempa) |
Rangkaian saat sensor flame dan sensor vibration berlogika 1 (adanya gempa dan kebakaran) |
Saat sensor sentuh disentuh atau berlogika 1, maka output sensor tersebut mengeluarkan tegangan sebesar 4,99 volt lalu diumpankan ke resistor 10k ohm sehingga tegangan pada kaki base transistor menjadi 0,77 volt. Hal ini membuat transistor aktif sehingga ada arus yang mengalir dari DC ke relay lalu ke kaki kolektor transistor Q3 lalu ke kaki emitor Q3 dan ke ground. Akibatnya relay aktif dan switch berpindah ke kiri. Hal itu membuat ada arus mengalir dari baterai B1 ke motor yang membuat motor menyala.