Resistor berfungsi sebagai penghambat jumlah arus yang megalir masuk ke dalam suatu rangkaian. Satuan resistor adalah Ohm (). Cara mengukur resistor, yaitu menggunakan alat ukur multimeter analog/digital, dan membaca kode warna resistor.
Baterai
Simbol baterai
Baterai adalah sebuah benda yang bisa merubah energi kimia menjadi energi listrik. Energi yang dihasilkannya yaitu listrik searah atau DC. Satuan yang digunakan pada baterai yaitu Volt (V). Cara mengukurnya dengan alat ukur multimeter analog ataupun digital.
Ground
Simbol Ground
Ground ialah sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus dari sambaran petir ke bumi. Cara pemasangannya yaitu menggunakan sebuah elektroda khusus untuk pembumian yang ditanam di bawah tanah.
Transistor NPN
Simbol transistor NPN
Transistor adalah sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk penguat, sebagai sirkuit pemutus, sebagai penyambung, sebagai stabilitas tegangan, modulasi sinyal dan lain-lain. Fungsi transistor juga sebagai kran listrik yang dimana berdasarkan tegangan inputnya, memungkinkan pengalihat listrik yang akurat yang berasal dari sumber listrik. NPN artinya tipe transistor yang bekerja atau mengalirkan arus negatif dengan positif sebagai biasnya. Transistor NPN mengalirkan arus negatif dari emitor menuju ke kolektor. Emitor berperan sebagai input dan kolektor berperan sebagai output apabila transistor tersebut diberikan arus positif pada basisnya.
Relay
Relay merupakan saklar (Switch) yang dioperasikan secara
listrik dan merupakan komponen elektromekanikal yang terbagi atas 2 bagian
utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan
Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
Potensiometer
Simbol Potensiometer
Potensiometer
adalah sebuah jenis resistor yang mengatur sebuah tahanan atau hambatan secara
linier atau Komponen resistif tiga kawat yang bertindak sebagai pembagi
tegangan yang menghasilkan sinyal output tegangan variabel kontinu yang
sebanding dengan posisi fisik wiper di sepanjang trek. Bagian-bagian
penting dalam Komponen Potensiometer, yaitu Penyapu atau disebut juga dengan
Wiper, Element Resistif, danTerminal.
Potensio bekerja seperti resistor dengan semakin
besar tahanan maka output (volt) semakin kecil, dan sebaliknya semakin kecil
tahanan (ohm) maka output (volt) semakin besar. Ketika digunakan sebagai
potensiometer, koneksi dibuat untuk kedua ujungnya serta penghapus, seperti
yang ditunjukkan. Posisi penghapus kemudian memberikan sinyal output yang
sesuai (pin 2) yang akan bervariasi antara level tegangan yang diterapkan ke
satu ujung trek resistif (pin 1) dan yang di sisi lain (pin 3)
Power Supply / Catu Daya
Simbol Catu Daya
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia atau
disebut Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi
listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada
dasarnya Power Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang
kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat
elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply kadang-kadang disebut juga
dengan istilah Electric Power Converter. Power supply ini fungsinya sebagai
pengubah dari tegangan listrik AC (Alternating Current atau arus bolak-balik)
menjadi tegangan DC (Direct Current atau arus searah).Dalam sebuah power amplifier semua tidak bisa berdiri sendiri, atau
saling terkait erat. Trafo harus bisa menangani rangkaian power dan rangkaian
power harus bisa menangani beban atau speaker. Hal ini karena dalam
elektronika/kelistrikan mengenal hukum Ohm, yang dinyatakan secara matematis
dengan rumus persamaannya yaitu V = I * R, I = V/R, dan R = V/I. V adalah
voltase(V), I adalah kuat arus(A), dan R adalah hambatan (Ω).
Buzzer
Simbol Buzzer
Buzzer ialah sebuah komponen elektronika dengan
fungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip
kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari
kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri
arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Buzzer yang
termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan Beeper. Buzzer yang sering ditemukan yaitu buzzer dengan jenis
piezoelectric. Cara kerjanya menggunakan efek pizoelectric untuk menghasilkan
suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric
akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi
suara atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan
diafragma dan resonator.
Sensor Suhu Thermistor NTC
Simbol NTC
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
R1, Thermistor dan VR1 dipasang seri supaya dapat menentukan pembagian tegangan yang sesuai yang akan diberikan ke transistor switching.
Tegangan supply adalah sama dengan jumlah tegangan yang jatuh pada R1, Thermistor dan VR1. Tegangan pada VR1 paralel terhadap basis transistor, sehingga pada saat tegangan pada VR1 mencapai 0,7 volt maka transistor akan aktif dan mengaktifkan relay sehingga alarm/buzzer akan terenergise .
Thermistor dipasang pada bagian atas dari VR1 dimaksudkan supaya pada saat suhu naik tegangan pada titik trigger (basis transistor = VR1) akan mengalami kenaikan, dikarenakan thermistor (NTC) tersebut akan mengalami penurunan nilai resistansi seiring dengan kenaikan suhu.