1. Tujuan [kembali]
- Untuk mengetahui prinsip kerja sensor suhu untuk mendeteksi kebakaran.
- Untuk mengetahui cara mensimulasikan rangkaian pendeteksi kebakaran menggunakan sensor suhu.
- Untuk mengetahui prinsip kerja pada rangkaian pendeteksi kebakaran menggunakan sensor suhu.
2. Bahan [kembali]
- LED
- LM358
- Buzzer
3. Dasar Teori [kembali]
- Resistor
Simbol resistor |
Resistor berfungsi sebagai penghambat jumlah arus yang megalir masuk ke dalam suatu rangkaian. Satuan resistor adalah Ohm (). Cara mengukur resistor, yaitu menggunakan alat ukur multimeter analog/digital, dan membaca kode warna resistor.
- Baterai
Simbol baterai |
Baterai adalah sebuah benda yang bisa merubah energi kimia menjadi energi listrik. Energi yang dihasilkannya yaitu listrik searah atau DC. Satuan yang digunakan pada baterai yaitu Volt (V). Cara mengukurnya dengan alat ukur multimeter analog ataupun digital.
- Dioda
Simbol Dioda |
Dioda ialah komponen elektronika aktif yang terdiri dari dua kutub dan fungsinya sebagai penyearah arus dan untuk menghantarkan listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Elektronika memilki dua terminal yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti negatif. Prinsip kerja dari anoda berdasarkan teknologi pertemuan p-n (positif dan negatif) semikonduktor yaitu dapat menghantarkan arus litrik dari sisi tipe p (anoda) menuju sisi tipe-n (katoda), tetapi tidak dapat menghantarkan arus ke arah sebaliknya (katoda ke anoda). Cara mengukur Dioda ialah dengan menggunakan multimeter baik itu digital maupun analog.
- IC NE555
Simbol IC NE555 |
- Kaki 1 (GND): Terminal Ground atau terminal negatif sumber tegangan DC.
- Kaki 2 (Trigger): Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk memicu Output menjadi “High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki Trigger ini berubah dari High menuju ke < 1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).
- Kaki 3 (OUT): Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2 keadaan yaitu “Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
- Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan menjadi rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh karena itu, untuk memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya diberikan sinyal “High”.
- Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan), memberikan akses terhadap pembagi tegangan internal. Secara default, tegangan yang ditentukan adalah 2/3 Vcc.
- Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output menjadi “Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau Kaki Threshold ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).
- Kaki 7 (DIS) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”, Impedansi kaki 7 adalah “Low”. Sedangkan pada saat Output “High”, Impedansi kaki 7 adalah “High”. Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan Interval Pewaktuan dari IC555.
- Kaki 8 (VCC) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).
- Sensor suhu Thermistor NTC
Simbol NTC |
Thermistor adalah suhu perangkat pendeteksi atau sensor yang bertindak sedikit seperti Resistor listrik tetapi sensitif terhadap suhu. Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Termistor dapat digunakan untuk menghasilkan tegangan ouput analog dengan variasi suhu sekitar dan karenanya dapat disebut sebagai transduser. Ini karena ia menciptakan perubahan sifat listriknya karena perubahan fisik dalam panas. Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor jenis ini dibuat dari oksida dari kelompok elemen transisi besi ( misalnya FE2O3, NiO CoO dan bahan NTC yang lain). Thermistor ada 2 jenis, yaitu Thermistor NTC dan Thermistor PTC. Kedua thermistor ini memiliki fungsi yang sama yaitu dapat mengubah nilai suhu, namun memiliki cara kerja yang berlawanan.
Dapat dilihat dalam tabel di atas, bahwa perbedaan kedua thermistor ini cukup terlihat.
- Simbol yang melambangkan NTC yaitu (-) sedangkan simbol PTC yaitu (+). Simbol itu menggambarkan sebuah komponen yang nilai resistansinya dapat dirubah dengan adanya temperature atau suhu.
- Adanya perbedaan dalam nilai koefisiennya walaupun kedua jenis tesebut mempunyai fungsi yang sama.
- Thermistor PTC dan NTC mempunyai fisik bulat serta memiliki dua kawat disisi kanan dan kirinya hanya saja PTC berwarna biru dan NTC berwarna hitam.
- Thermistor PTC memiliki grafik lurus bertanda bahwa temperaturnya naik maka nilai resistansinya juga naik begitupula sebaliknya. Namun, untuk thermistor NTC mempunyai grafik yang melandai ke bawah yang berarti jika temperaturnya naik maka nilai resistansinya turun begitu sebaliknya.
- Potensiometer
Simbol Potensiometer |
Potensio bekerja seperti resistor dengan semakin besar tahanan maka output (volt) semakin kecil, dan sebaliknya semakin kecil tahanan (ohm) maka output (volt) semakin besar. Ketika digunakan sebagai potensiometer, koneksi dibuat untuk kedua ujungnya serta penghapus, seperti yang ditunjukkan. Posisi penghapus kemudian memberikan sinyal output yang sesuai (pin 2) yang akan bervariasi antara level tegangan yang diterapkan ke satu ujung trek resistif (pin 1) dan yang di sisi lain (pin 3)
- LED
Light Emitting Diode atau yang sering disingkat LED merupakan sebuah komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan maju. LED terbuat dari bahan semi konduktor yang merupakan keluarga dioda. LED dapat memancarkan berbagai warna, tergantung dari bahan semikonduktor yang digunakan. LED juga dapat memancarkan cahaya inframerah yang tak tampat, seperti pada remote TV.
Cara kerja dari LED hampir sama dengan keluarga dioda yang memiliki dua kutub, yaitu Kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias foward) dari Anoda ke Katoda. LED sendiri terdiri atas sebuah chip semikonduktor yang didopping, sehingga menciptakan junction antara kutub P dan kutub N. Proses dopping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan impurity / ketidakmampuan pada semikonduktr yang murni, sehingga dapat emnghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.
- LM 358
- Buzzer
Simbol buzzer |
Buzzer yang sering ditemukan yaitu buzzer dengan jenis piezoelectric. Cara kerjanya menggunakan efek pizoelectric untuk menghasilkan suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan diafragma dan resonator.
4. Percobaan [kembali]
a. Prosedur Percobaan:
- Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.
- Buka schematic capture, pilih bagian component mode (), dan pada bagian devices klik 'P'.
- Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
- Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
- Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
- Buka bagian Terminals mode ().
- Pilih terminal yang diperlukan.
- Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
- Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.
- Klik play () pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.
- Saat di play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output ,./.....
- Bukalah aplikasi proteus terlebih dahulu.
- Buka schematic capture, pilih bagian component mode (), dan pada bagian devices klik 'P'.
- Pastikan kategorinya berada pada all categories agar mudah dalam melakukan pencarian.
- Ketikkan semua nama bahan komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian.
- Double klik komponen yang kita butuhkan agar komponen tersebut muncul dikolom Devices.
- Buka bagian Terminals mode ().
- Pilih terminal yang diperlukan.
- Setelah semua komponen didapatkan, letakkan komponen pada papan rangkaian.
- Rangkailah semua komponen sesuai prinsipnya.
- Klik play () pada bagian kiri bawah aplikasi untuk menjalankan rangkaian simulasi.
- Saat di play, jika rangkaian simulasi sudah benar dan sesuai, maka akan muncul output ,./.....
b. Rangkaian Simulasi [kembali]
Foto rangkaian simulasi
Prinsip kerja pada Rangkaian Pendeteksi Kebakaran Menggunakan Sensor Suhu yaitu Saat komponen NTC tidak dipanaskan dengan api, maka suhu disekitar NTC menjadi besar (> R1) sehingga tidak tegangan dan arus mengalir pada masukan pin 2 IC LM358 . Pin 2 yang mendapatkan tegangan kecil akan memperbesar tegangan keluaran pada pin 1 (prinsip inverting) sehingga LED D2 menyala. Pin 2 masukan IC NE555 sebagai monostabil multivibrator mendapatkan tegangan + >2/3Vcc yang mengakibatkan tidak ada tegangan yang keluar pada pin 3 IC NE555 sehingga LED D1 dan Buzzer tidak aktif.
Saat komponen NTC dipanaskan dengan api, maka suhu disekitar NTC menjadi kecil (< R1) sehingga terdapat tegangan dan arus mengalir pada masukan pin 2 IC LM358 . Pin 2 yang mendapatkan tegangan akan memperkecil tegangan keluaran pada pin 1 (prinsip inverting) sehingga LED D2 mati. Pin 2 masukan IC NE555 sebagai monostabil multivibrator mendapatkan tegangan +<2/3Vcc yang mengakibatkan terdapat tegangan yang keluar pada pin 3 IC NE555 sehingga LED D1 dan Buzzer aktif.