uP uC - Sistem Pengering Kerupuk Ikan

RANCANG BANGUN SISTEM PENGERING KERUPUK IKAN OTOMATIS

Referensi :  

  1. Fuada, S. (2017). Perancangan Kendali pada Alat Pengering Kerupuk Berbasis IC Digital. Jurnal Teknik Elektro6(2), 134-139. (Sensor LDR)
  2. Khanifah, U. (2021). RANCANG BANGUN ALAT DENGAN SISTEM BUKA TUTUP PADA JEMURAN KERUPUK PUTIH BARAYA MENGGUNAKAN ESP32 DAN WEBSITE (Doctoral dissertation, Politeknik Harapan Bersama Tegal). (Sensor Hujan)
  3. Nurdiana, N., Azis, A., & Perawati, P. (2022). Perancangan Pengendali Temperatur pada Alat Pengering Makanan Berbasis IoT. Electrician: Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro16(3), 247-252. (DHT22)
  4. Eksan, F., Ubaidillah, A., & Ulum, M. (2018). Prototipe Alat Pengering Kerupuk Energi Matahari menggunakan Mikrokontroler Atmega16 berbasis Fuzzy Logic. SinarFe71(2), 479-484. (Sensor DHT) -> untuk suhu optimal
  5. Sujito, S. (2012). MINIATUR ATAP OTOMATIS BERBASIS ELEKTROMEKANIK UNTUK PENJEMUR KERUPUK PADA HOME INDUSTRY. TEKNO14(2).
  6. Velga, M. A., Amaluddin, F., Suryanto, A. A., & Indah, A. S. (2023, January). Rancang Bangun Penjemur Krupuk Otomatis Menggunakan Metode Fuzzy Yang Berbasis Arduino Uno Dengan Menambahkan Tubular Heater. In STAINS (SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI & SAINS) (Vol. 2, No. 1, pp. 405-412).

Tips and Trik:
  1. Rumah Produksi Pengeringan Ikan -> https://www.youtube.com/watch?v=64ikq3jZFCA
  2. Metode pengeringan kerupuk -> https://text-id.123dok.com/document/7qvv00egq-metode-pengeringan-pengeringan-kerupuk.html
  3. Pengeringan ikan tanpa sinar matahari langsung -> https://bisnisukm.com/pengeringan-ikan-tanpa-bantuan-sinar-matahari-secara-langsung.html
  4. Teknik Pengeringan -> https://teknik-pengeringan.tp.ugm.ac.id/2017/10/28/teknik-pengeringan/
  5. Cara mudah Krupuk Tetap kering walau hujan -> https://www.youtube.com/watch?v=8Efn9MWegmI


[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

DAFTAR ISI
1.Abstrak
2.Tinjauan Pustaka
3.Metode Penelitian
4.Hasil dan Pembahasan 
5.Kesimpulan
6.Daftar Pustaka
7.Video
8.Download file 


  1. Abstrak (kembali)

    Kerupuk merupakan camilan yang banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat. Proses yang paling penting dalam pembuatan kerupuk ialah saat pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pembuat kerupuk masih menggunakan cara tradisional, dimana kerupuk dijemur langsung pada sinar matahari. Cara pengeringan tersebut sering terkendala disaat musim penghujan, dimana pembuat kerupuk harus mengangkat jemuran kerupuk nya apabila mendadak terjadi hujan. Dengan berkembangnya teknologi perlu adanya alat pengering kerupuk untuk mengganti pengeringan pada saat musim hujan. Single chip atmega16 merupakan pengontrol alat dalam proses pengeringan kerupuk. Sensor yang digunakan alat pengering kerupuk adalah DHT11, Rain Sensor, LDR


  2. .Pendahuluan (kembali)

      Indonesia merupakan negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan keanekaragaman hayati yang besar. Sumber daya alam merupakan sebuah modal penting untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kerupuk merupakan makanan ringan yang terbuat dari bahan baku tepung tapioka yang dicampur dengan bahan perasa seperti udang, sayur, maupun ikan banyak. Kerupuk merupakan salah satu makanan kudapan yang bersifat kering, beragam warna dan bentuk. Sehingga disukai semua jenis kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, maupun orang dewasa . Hal utama yang diperlukan pada tahap produksi pembuatan kerupuk adalah proses pengeringan yang dilakukan penjemuran secara manual, dimana kerupuk diletakkan di luar ruangan yang terkena panas matahari. Pengeringankerupuk yang dilakukan masihmenggunakan cara tradisional dimana kerupuk dijemur masih mengandalkan panas matahari. Hasil dari penelitian ini adalah membuat prototipe alatpengering irisan kerupuk yang menggunakan mikrokontroler atmega16 dan metode Fuzzy Logic yang semula dengan pengeringan manual waktu yang diperlukan 8-16 jam dengan alat ini waktu yang dibutuhkan yaitu 5 jam pada suhu 55°C. Jadi Pengeringan nya dengan menggunakan alat ini bisa lebih cepat sekitar 2-3 kali . Mengenai usaha olahan kerupuk kemplang, terdapat suatu permasalahan yang menyebabkan produksi kemplang kurang efektif. Permasalahan tersebut berupa mekanisme pengeringan kerupuk kemplang yang masih bersifat konvensional berupa penjemuran langsung di bawah terik matahari, sehingga faktor pengering sangat tergantung pada cuaca . Metode peningkatan olahan pangan melalui proses pengeringan menggunakan alat pengering kerupuk kemplang otomatis. sosialisasi ini masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai fungsi dan kegunaan serta perawatan alat pengering otomatis untuk meningkatkan kualitas hasil olahan pangan, sehingga tingkat perekonomian masyarakat semakin membaik dari yang sebelumnya.

3. Tinjauan Pustaka  (kembali)

1. Konsep Pengeringan

 Pengeringan merupakan metode pengawetan alami yang dilakukan dengan memanfaatkan cahaya matahari untuk meringankan berbagai bahan seperti kulit binatang, dedaunan, dan lain sebagainya. Pengeringan zat padat berarti pemisah sejumalah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair dalam zat padat itu samapi suatu nilai terendah yang dapat diterima. Dalam hal ini pemisahan yang sempurna sering tidak diperoleh artinya bahan padat selalu masih mengandung sedikit cairan.

2. Arduino 

Arduino merupakan suatu rangkaian elektronik (electronic board) platformopen source dirangkaianya terdapat komponen utama yaitu, sebuah komponen chip mikrokontroler. Mikrokontroler ialah sebuah komponen chip atau IC (intregated circuit) yang dapat diprogam menggunakan sebuah komputer.



3. Sensor Kelembaban dan Suhu(DHT22) 
dht22 atau AM2302 [10] merupakan sensor suhu dan kelembaban, sensor ini memiliki keluaran berupa sinyal digital dengan konversi dan perhitungan dilakukan oleh MCU 8-bit terpadu. 


Sensor ini memiliki kalibrasi akurat dengan kompensasi suhu ruang penyesuaian dengan nilai koefisien tersimpan dalam memori OTP terpadu. Sensor dht22 memiliki rentang pengukuran suhu dan kelembaban yang luas. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh A. H. Saptadi [10] dht22 memiliki akurasi yang lebih baik daripada dht11 dengan galat relatif pengukuran suhu 4% dan kelembaban 18%. dht11 sebaliknya memiliki rentang galat yang lebih lebar sebesar 1 – 7% dan 11 – 35%.


4. Rain Sensor


5. LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
  



            Spesifikasi
           
  • Tegangan maksimum (DC): 150V.
  • Konsumsi arus maksimum: 100mW.
  • Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ
  • Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)
  • Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms.
            Konfigurasi pin




            Grafik respon

LDR di proteus




Grafik respon



6. Rain Sensor



Komponen sensor :

  1. Sensor hujan bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5 centimeter (cm) x 4 cm berlapis nikel.
  2. Lapisan modul pada sensor mempunyai sigar oksidasi sehingga tahan terhadap korosi.
  3. IC komputer.
  4. Terdapat potensiometer yang berfungsi mengatur sensifitas sensor.
  5. Dua output digital dan analog.

 

Spesifikasi :

  1. Sensor ini bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5cm x 4cm berlapis nikel dan dengan kualitas tinggi pada kedua sisinya
  2. Pada lapisan module mempunyai sifat anti oksidasi sehingga tahan terhadap korosi
  3. Tegangan kerja masukan sensor 3.3V – 5V
  4. Menggunakan IC comparator LM393 yang stabil
  5. Output dari modul comparator dengan kualitas sinyal bagus lebih dari 15mA
  6. Dilengkapi lubang baut untuk instalasi dengan modul lainnya
  7. Terdapat potensiometer yang berfungsi untuk mengatur sensitifitas sensor
  8. Terdapat 2 Output yaitu digital (0 dan 1) dan analog (tegangan)
  9. Dimensi PCB yaitu 3.2 cm x 1.4 cm



4. Metode Penelitian  (kembali)

Adapun tahapan-tahapan dalam metode penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : 

a. Studi Literatur Tahapan ini dilakukan studi literatur mengenai alat pengering kerupuk. 

b. Perancangan Sistem Pada tahap ini dilakukan perancagan alat pengering kerupuk yang dilengkapi dengan sensor dht11 (humidity and temperature) dan beberapa komponen elektronik pendukung. 

c. Perakitan Komponen Pada tahap ini dilakukan perakitan terhadap semua komponen seperti perakitan heater, kipas DC, relay dan pemasangan sensor dht11 (humidity and temperature)LDR dan Rain Sensor. 

5. Hasil dan Pembahasan   (kembali)

A. Pengujian DHT22

Pengujian sensor DHT11 dilakukan untuk mendapatkan nilai suhu dan kelembaban udara pada suatu ruangan. Dimana nilai analog dari sensor DHT22 diubah menjadi suhu (°C) dan kelembaban (%)

B. Pengujian Rain sensor

Pengujian sensor hujan mendeteksi adanya tetesan air maka motor dc akan bergerak dan atap akan menutup

C.Pengujian LDR

Sensor LDR mendeteksi intensitas cahaya yang masuk maka atap akan membuka secara otomatis

6. Kesimpulan  (kembali)

DarDari alat penjemuran kerupuk yang telah dirancang ini, alat ini membantu para pekerja industri kecil menengah dalam melindungi kerupuk dan dapat menimalisir tenaga para pekerja. maka dapat diambil kesimpulan yaitu atap akan bergerak membuka dan menutup jemuran menggunakan motor DC dan driiver motor untuk mengontrol kecepatan serta arah putar motor DC dan dilengkapi sensor hujan sebagai pendeteksi adanya hujan, sensor LDR sebagai pendeteksi tingakat intensitas cahaya pada jemuran kerupuk, sensor dht11 sebagai pendeteksi suhu ruangan pada area penjemuran kerupuk.

7. Daftar Pustaka  (kembali)

[1] Suandi, Risal. 2020. “Penjemur Kerupuk Otomatis Menggunakan Sistem Kecerdasan Buatan Arduino Uno Dengan Menerapkan Metode Fuzzy Logic Controller (FLC).” JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 7(2): 235. 

[2] Eksan, Fajar, Achmad Ubaidillah, and Miftachul Ulum. 2018. “Prototipe Alat Pengering Kerupuk Energi Matahari Menggunakan Mikrokontroler Atmega16 Berbasis Fuzzy Logic.” : 47–52. 

[3] Kurniawan, Widodo Budi, Fitri Afriani, Herman Aldila, and Yuant Tiandho. 2021. “Rancang Bangun Alat Pengering Otomatis Kerupuk Kemplang Di Desa Penyak.” 4(1): 38–42. 

[4] Nugroho, Rudito Pujiarso, Budi Darma Setiawan, and M Tanzil Furqon. 2019. “Penerapan Metode Fuzzy Tsukamoto Untuk Menentukan Harga Sewa Hotel( Studi Kasus : Gili Amor Boutique Resort , Dusun Gili Trawangan , Nusa Tenggara Barat ).” Jurnal Pengembangan Teknologi lnformasi dan llmu. 

[5] Ihsanto, Eko, And Sadri Hidayat. 2014. “Rancang Bangun SistemPengukuran Ph Meter Dengan Menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno.” Jurnal Teknologi Elektro 5(3)

[6] Elwin Mulyanah, Corie Mei Hellyana, “Perancangan Dan Pembuatan Alat Pengering Kerupuk Otomatis Menggunakan Mikrokontroler atmega16,” Jurnal Evolusi volume 3 No 2-2015. 

[7] EL Zaky Rizki Hakim, Hafidh Hasan , Syukriyadin,” Perancangan Mesin Pengering Hasil Pertanian Secara Konveksi dengan Elemen Pemanas Infrared Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno dengan Sensor DS18B20,” Jurnal Online Teknik Elektro, Vol.2 No.3 2017: 16-20 

[8] Pengertian Sensor DHT11 (humidity and temperature), http://riyansblog.blogspot.co.id/2015 /11/sensor-suhu-dan-kelembapan-dht-11.html, diakses 05 April 2017. 

[9] Pengertian Code Vision AVR, http://www.jagoinstrumen.com/2017/05/downloadcvavr-312-compiler-crack-full.html, diakses 27 November 2017. 

[10] Pengertian Tubular Heater “ http://penjualheater .blogspot.co.id/p/blog-page_31.html, diakses 16 Oktober 2017. [6] T. Sutojo dan Mulyanto, Edy dan Suhartono, Vincent. “Kecerdasan Buatan”, Andi Offset. Yogyakarta, 2011.

8. Percobaan (kembali) 
8.1 Prosedur Percobaan

1. Siapkan semua alat dan bahan yag diperlukan
2. Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen
3. Cari komponen yang diperlukan di library proteus
4. Pasang dan simulasikan rangkaian tersebut

8.2 Rangkaian Simulasi



8.3 Prinsip Kerja
A. DHT22
DHT22 (humidity and temperature) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi suhu dan kelembaban udara sekaligus secara bersamaan dimana suhu dan kelembaban optimal pada pengeringan kerupuk ikan yaitu 55 *C dan 7,6%.

B. Sensor LDR
Ketika sensor LDR belum mendeteksi adanya panas siang hari >=500 Lux (tegangan <1,67 V) , maka output dari sensor akan keluar dan masuk ke pin AD0 arduino sebagai input kemudian dihubungkan ke pin 9 arduino dalam keadaan (FALSE(Logika 0)) yang terhubung ke motor untuk menutup atap tidak aktif dan tertampil di layar cuaca cerah.

C. Sensor Rain
Sensor hujan adalah jenis sensor yang berfuungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak , yag dapat difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Prisip kerja dari modul sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses eletrolisasi oleh air hujan. Karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantar arus listrik



8.4 Flowchart





9. Video  (kembali)

Video Penjelasan



Video Percobaan Rangkaian

Video Percobaan Rangkaian Aplikasi dari Kelompok Lain ( )




Tips and TRIK:

Cara mengeringkan kerupuk


Cara mengeringkan kerupuk agar renyah



10. .Download file (kembali)

Download html disini
Download rangkaian disini

Download video penjelasan disini
Download video simulasi rangkaian disini
Download video uji coba kelompok lain disini

Download Datasheet Resistor  klik disini
Download Datasheet LED klik disini
Download Datasheet Motor DC klik disini
Download Datasheet Motor Driver L293D klik disini
Download Datasheet Arduino Uno klik disini
Download Datasheet LCD  klik disini
Download Datasheet sensor LDR klik disini
Download Datasheet sensor DHT22 klik disini
Download datasheet relay klik disini
Download Jurnal 1 disini
Download Jurnal 2 disini
Download Jurnal 3 disini
Download Jurnal 4 disini
Download Jurnal 5 disini
Download Jurnal 6 disini
Electricity LightningElectricity Lightning